Assalamu’alaikum wr.wb
Segala
puji bagi Allah Subhanahu wata’ala. Kita memuji, memohan pertolongan dan
meminta ampun kepadaNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan
keburukan amal perbuatan. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu
wata’ala maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa disesatkan
oleh Allah maka tidak ada yang bisa menunjukinya. Aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan RasulNya.
Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang “menuntut
ilmu” dalam agama islam. Islam sendiri merupakan agama yang menuntut
penganutnya untuk terus belajar, dikarenakan menuntut ilmu tentang islam itu
hukumnya wajib. Ilmu merupakan dasar dari keimanan kita, semakin banyak ilmu
yang kita pelajari, semakin besar pula iman kita. Dan dengan ilmu, kita bisa
mengenal islam lebih jauh sehingga kita semakin yakin dengan kebenaran islam.
Selain itu, orang yang berilmu juga mendapat kehormatan
disisi Allah dan Rosulnya. Beberapa ayat alquran yang mengarahkan umat-umatnya
untuk menuntut ilmu, antara lain
Qs. Ali Imran ayat 18
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Artinya : Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang
berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang
berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang
berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Qs. Thaaha ayat 114
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Artinya : Maka Maha
Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa
membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah:
"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."
Nb : Maksudnya:
Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat
demi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar dapat Nabi
Muhammad s.a.w. menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.
Qs. Az Zumar ayat 9
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ (٩) قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya : (Apakah kamu
hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di
waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab)
akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Ayat – ayat diatas menjelaskan menuntut ilmu
diwajibkan dalam islam, karena menuntut ilmu akan membuat seorang muslim
mendapat pelajaran dan lebih berakhlak. Tentunya jika ilmunya itu benar. Selain
itu, dalam islam, menuntut ilmu juga tidak sembarangan. Ketika kita menuntut
ilmu hendaklah kita mempunyai guru. Karena dikhawatirkan jika kita belajar
sendiri kita akan tersesat dan salah memahaminya.
Ingatlah bahwa jika kita belajar tanpa guru,
maka guru kita adalah setan. Dan setan itu menyesatkan.
Keutamaan menuntut ilmu
Anjuran untuk Menuntut Ilmu
عَنْ كَثِيرِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا مَعَ أَبِي
الدَّرْدَاءِ فِي مَسْجِدِ دِمَشْقَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا أَبَا
الدَّرْدَاءِ إِنِّي جِئْتُكَ مِنْ مَدِينَةِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لِحَدِيثٍ بَلَغَنِي أَنَّكَ تُحَدِّثُهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا جِئْتُ لِحَاجَةٍ قَالَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ
فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ
الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ
الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ
وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ
كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ
الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا
دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ
وَافِرٍ
Dari
Katsir bin Qais, dia berkata: Ketika aku duduk-duduk bersama Abu Ad-Darda'
dalam sebuah masjid di Damaskus, seorang lelaki mendatangi, Abu Ad-Darda', dia
berkata, "Wahai Abu Ad-Darda', aku datang dari kotanya Rasulullah lantaran
suatu hadits yang telah kamu ceritakan dari Rasulullah. Aku ke sini untuk
keperluan itu (mencari tahu dan memastikan kebenarannya)!" Abu Ad-Darda
lalu berkata, "Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa
berjalan untuk menuntut
ilmu, maka Allah akan memperjalankannya di antara jalan-jalan yang ada
di surga, sedangkan malaikat akan meletakkan sayapnya (memberikan doa) lantaran
senang dengan para penuntut ilmu seluruh penghuni langit serta bumi dan ikan-ikan di
dasar laut akan memintakan ampunan kepada orang yang mempunyai ilmu
pengetahuan, karena kelebihan dan keutamaan orang yang mempunyai ilmu
pengetahuan atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan pada malam purnama atas
bintang-bintang di sekitarnya. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi
dan para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, melainkan mewariskan ilmu
pengetahuan. Barangsiapa mengambilnya berarti telah mengambil bagian yang
banyak. (Shahih Riwayat Abu daud No. 3641)
Dari hadis diatas menjelaskan bahwa orang
yang menuntut ilmu akan mendapat 4 hal. Yaitu
1. Allah memudahkan jalan
menuju surga
Allah sangat mencintai
hambaNya yang menuntut ilmu, hal ini diperjelas dengan janji Allah untuk memudahkan
hambaNya yang belajar untuk dimudahkan jalannya menuju surga. Setiap langkah
kita dalam perjalanan akan dihitung untuk memudahkan jalan ke surga. Tentunya
sebagai umat muslim, surga adalah tujuan utama kita. Semua orang pasti
menginginkan masuk surga. Dan hanya dengan menuntut ilmu, yang mana itu juga
bermanfaat untuk kita sendiri, Allah memberikan janji yang sangat diharapkan
oleh umat muslim
2.
Malaikat membentangkan
sayapnya kepada penuntut ilmu
Ketika kita menuntut ilmu,
malaikat membentangkan sayapnya untuk kita dari kita berangkat sampai kita
pulang. Hal ini dikarenakan malaikat sangat senang dengan orang-orang yang
menuntut ilmu tentang islam. Namun kita tidak dapat melihat malaikat tersebut.
Jika kita bisa melihat malaikat membentangkan sayapnya tentunya kita akan
ketakutan dan enggan menuntut ilmu
3.
Seluruh makhluk di bumi
dan di langit meminta ampinan kepada penuntut ilmu
Sama halnya dengan
malaikat. Hewan-hewan, tumbuhan, dan makhluk ciptaan Allah juga senang dengan
penuntut ilmu. Mereka senantiasa mendoakan ampunan untuk penuntut ilmu supaya
dosa-dosa penuntut ilmu diampuni. Seandainya kita bisa menyaksikan ini mungkin
semua orang akan berlomba – lomba menuntut ilmu
4.
Orang yang berilmu
bagaikan keutamaan bulan purnama atas bintang-bintang disekitarnya
Maksudnya Allah akan
memuliakannya diantara umat-umat yang lain atas ilmu pengetahuan tentang islam
yang kita miliki
Selain hadis diatas, masih ada hadis lain yang menjelaskan
tentang keutamaan menuntut ilmu
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ رَجُلٍ يَسْلُكُ
طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا إِلَّا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقَ
الْجَنَّةِ وَمَنْ أَبْطَأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah orang yang meniti jalan untuk menuntut ilmu kecuali Allah akan
memudahkan jalannya menuju surga, sedangkan orang yang memperlambat dalam
mengamalkannya maka tidak akan cepat mendapatkan nasabnya (keberuntungan).
" (Shahih: Muslim No. 3643)
Hadis diatas menjelaskan bahwa orang yang menuntut ilmu akan
dimudahkan jalannya menuju surga, namun bagi yang sengaja melambat-lambatkannya
dalam mengamalkannya, maka lambat pula mendapatkan keberuntungan.
Melambat-lambatkan dalam hal ini artinya menunda-nunda dalam mengamalkan ilmu
tersebut.
Lantas. Bagaimana dengan ilmu dunia ?
Dari tulisan sebelumya memang semuanya membahas ilmu tentang
islam yang mana ilmu tersebut berguna di dunia dan akhirat kelak. Dari situ
muncul pertanyaan “bagaimana hukumnya dengan ilmu dunia?”. Di zaman yang serba
modern ini tentunya kita tahu mengenai ilmu dunia seperti sains, matematika,
astronomi, geografi, ilmu komputer, dan lain-lain. Ilmu tersebut adalah ilmu
dunia yang berguna untuk kehidupan kita di dunia ini. Tentunya untuk ilmu dunia
hukumnya ada dibawah ilmu islam. Kita boleh mempelajarinya juga. Akan tetapi
lebih baik jika mengutamakan ilmu islam karena ilmu tentang islam lebih berguna
untuk kita. Kita tak perlu khawatir apabila kita ketinggalan dengan orang kafir
tentang ilmu dunia. Sesungguhnya ilmu dunia juga ada didalam alquran. Banyak bukti
– bukti sains yang membuktikan kebenaran alquran. Jadi tak perlu khawatir soal
itu. saya sendiri merasakan perbedaan dalam belajar agama islam dan ilmu dunia.
Ketika saya belajar ilmu dunia, itu membuat saya merasa lelah dan ingin cepat
berhenti. Hal itu membuat saya tertekan. Namun ketika saya belajar mengenai
agama islam, justru sebaliknya. Saya merasa lebih bersemangat.
Apakah boleh belajar ilmu islam melalui internet?
Di zaman yang serba
canggih ini, kita bisa mengakses apapun melalui internet. Termasuk ilmu agama
islam. Kita bisa mengaksesnya dengan mudah tanpa perlu keluar rumah. Tinggal
buka google atau youtube, disana ada banyak sekali ilmu yang bisa kita dapat.
Mulai dari blog yang membahas agama seperti blog ini, sampai ceramah
ustad-ustad di youtube. Mungkin ini ada pro dan kontra. Kalau saya sendiri
lebih ke pro. Karena ulama-ulama besar di dunia, banyak dari mereka yang sudah
meninggal namun suaranya masih bisa didengar. Dan itu hanya bisa didengar di
internet. Asalkan kita pinter pilih-pilih sumber aja sih agar tidak disesatkan
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Allah tahu di zaman ini mencari
pengajian itu susah, makanya Allah menciptakan internet agar kita bisa belajar
dengan lebih mudah. Akan tetapi sempatkanlah waktu untuk berkumpul dengan
orang-orang sholeh, sempatkanlah waktu untuk datang ke pengajian secara
langsung supaya kita mendapat ke 4 fadhilah menuntut ilmu. Meskipun mungkin
kita mendapat ilmu lebih banyak di internet.
Kesimpulan :
Dari tulisan-tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa menuntut
ilmu itu wajib. Islam mengarahkan kita untuk terus belajar. Dengan menuntut
ilmu kita mendapat ke empat fadhilah. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama
belajar lebih banyak lagi tentang islam. Saya pun sampai saat ini masih
belajar. Ilmu tidak akan pernah habis. Kita menuntut ilmu sampai ajal
menjemput. Semoga dengan artikel ini, makin banyak umat-umat islam yang mulai
bersemangat dalam menuntut ilmu. Terakhir saya lampirkan hadis tentang
bahayanya jika ilmu diangkat oleh Allah
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيَنْقُصُ الْعِلْمُ وَتَظْهَرُ
الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَيَّةُ هُوَ قَالَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ
Dari
Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Akhir zaman
kian mendekat, (saat itu) ilmu akan kian berkurang dan fitnah pun kian mengemuka,
kebakhilan kian merebak dan pembunuhan kian marak.' Lalu ada seseorang yang
bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa maksudnya?' Beliau menjawab, 'Pembunuhan
dan pembunuhan'. " Shahih: Muttafaq 'Alaih No. 4255
Demikian artikel dari saya cukup sampai disini. Semoga
artikel ini menambah wawasan para pembaca sekalian. Assalamu’alaikum wr.wb
No comments:
Post a Comment