بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Assalamu’alaikum Wr.wb
Segala puji bagi Allah yang telah mengizinkan
saya untuk memposting artikel ini. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas
tentang “jalan yang lurus”. Selama ini
mungkin kita berfikir bahwa jalan yang lurus adalah jalan yang indah dan penuh
dengan kebahagiaan, jalan lurus adalah jalan yang aman bagi orang beriman
karena mendapat pertolongan dari Allah. Namun ternyata tidak demikian. Jalan yang
lurus itu merupakan jalan yang penuh hambatan. Jalan yang tidak mudah untuk
dilewati. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-ankabut ayat 2 dan 3
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن
يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
2. Apakah manusia
mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan, "Kami telah
beriman," sementara mereka tidak diuji lagi?
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ
مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ
الْكَاذِبِينَ
3. Dan sungguh Kami
telah menguji orang-orang sebelum mereka. Maka, Allah pun betul-betul
mengetahui orang-orang yang benar dan Dia betul-betul mengetahui orang-orang
yang berdusta.
Kedua ayat diatas menjelaskan bahwa manusia
tidak serta merta mengaku beriman kemudian hidup bahagia. Namun Allah akan memberi
cobaan pada manusia. Hal ini bertujuan untuk menguji tingkat keimanan
seseorang. Apakah orang tersebut benar-benar beriman atau hanya sekedar mengaku
beriman. Dan jika manusia tersebut lolos di ujian pertama, akan muncul ujian
selanjutnya. Begitulah seterusnya sampai maut menjemput. Jalan yang lurus
bukanlah jalan tanpa hambatan. Justru di jalan inilah setan-setan berkeliaran
untuk menghalangi manusia menuju kepadaNya. Seperti yang tertulis di surat Al-A’raf
ayat 16 dan 17
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ
صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16)
ثُمَّ
لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ
وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17)
Iblis
menjawab, "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar
akan(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang
lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari
kanan dan dari kiri mereka Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur (taat)."
Setan tidak akan berhenti mengganggu manusia
untuk menuju kepadaNya dikarenakan setan telah berjanji pada Allah untuk
menyesatkan manusia. Meskipun demikian. Tetaplah berada di jalan yang lurus. Karena
jalan inilah satu-satunya jalan yang diridhoi Allah SWT. mungkin tidak mudah
berada di jalan lurus ini, yakinlah bahwa Allah senantiasa menolong hambaNya
yang taat. Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi hanya karena susahnya
hidup.
Allah
ta’ala berfirman,
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ
الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati
supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).
Menurut imam Syafi’i, surat tersebut cukup untuk
mendorong manusia supaya mereka memegang teguh agama Allah dengan beriman,
beramal sholeh, berdakwah, dan bersabar atas semua itu.
Jadi, sebagai umat islam, kita memang diwajibkan
untuk taat kepada Allah. Dan ketaatan itu ada jika kita berada di jalan yang
lurus ini. Ketika ujian datang, ingatlah bahwa Allah selalu bersama kita. Jangan
sampai ujian ini menghilangkan keimanan kita. Bukankah setiap hari kita berdoa
pada Allah untuk membimbing kita? Hal ini tertulis di surat Al-fatihah ayat
5,6, dan 7
إيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ
نَسْتَعِيْنُ
5.
(Ya Allah), hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan.
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ
المُسْتَقِيْمَ
6.
Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِيْنَ
أَنعَمْتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوْبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ
7.
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka,
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Surat Al-fatihah sendiri adalah surat yang
selalu kita baca ketika sholat. Entah itu sholat fardhu, sholat dhuha, sholat
tahajud, sholat rawatib. Surat Al-fatihah selalu kita baca. Dan pada surat
tersebut kita berdoa pada Allah supaya kita diberikan petunjuk untuk tetap
berada di jalan yang lurus, dan menjaukan kita dari jalan yang dimurkai Allah. Maka
dari itu kita sepatutnya meminta perlindungan pada Allah SWT. seperti doa
Rasulullah SAW
"Ya Allah, aku berlindung kepada ridha-Mu dari
kemurkaan-Mu, dan aku berlindung kepada keselamatan-Mu dari ancaman siksa-Mu.
Aku tidak dapat menghitung lagi pujian yang ditujukan kepada-Mu. Engkau adalah
sebagaimana puiian-Mu terhadap diri-Mu sendiri. "
Rasulullah berdoa kepada Allah, berlindung
kepada Allah dari murka Allah. Meminta keselamatan kepada Allah dari ancaman
Allah. Bencana datang dari Allah, pertolongan datang dari Allah. Segala sesuatu
datang dari Allah. Dan hanya kepada Allah kita meminta pertolongan.
Kesimpulan :Jalan yang lurus adalah jalan yang
penuh rintangan dan hambatan, namun jalan yang lurus adalah jalan yang diridhoi
Allah. Meskipun jalan ini tidak mudah dilalui, tetaplah berada di jalan lurus. Dan
senantiasa meminta perlindungan dari Allah
Sumber:
Sumber:
No comments:
Post a Comment